Karang Taruna

Cipta Taruna Bangsa

Sabtu, 07 Januari 2012

Majukan Indonesia Dengan Karang Taruna

Masih ingat apa itu Karang Taruna? Itu lho organisasi yang anggotanya adalah para pemuda dan ada di sekitar tempat tinggal kita. Organisasi ini yang sudah berusia 51 tahun ini hadir untuk membantu kesejateraan pemuda dan masyarakat sekitar. Sumber kbr68h
Ketua Umum Karang Taruna Taufan Eko Nugroho mengatakan hampir setengah abad kehadirannya, Karang Taruna sudah membantu mengembangkan dan menyuburkan ekonomi masyarakat lokal. Mulai dari mendirikan bengkel las, memelihara pasar dengan mengolah sampahnya lalu juga membantu menggerakan pengirimkan TKI terpelajar ke Korea Selatan. ”Dari mereka untuk mereka pokoknya,” ujar Taufan. Mereka yang berkerja sebagai TKI ke Korea digaji minimal 1000 dollar Amerika atau setara dengan Rp 10.000.000,-. Pendidikan dan bimbingan dilakukan oleh Karang Taruna supaya pemuda memiliki keahlian dan kemampuan yang mumpuni untuk bekerja.
Fungsi dan peranan Organisasi Karang Taruna akan berjalan baik dan maksimal bila pemimpin di daerahnya memiliki kesepahaman yang sama untuk membangun dan menyejahterakan wilayahnya. ”Pempimpin di daerah harus punya tujuan sama dengan masyarakat,” tutur Taufan. Ada 20-an permasalahan sosial yang menjadi ruang lingkup Karang Taruna, diantaranya; penanganan anak terlantar, bahaya narkoba, orangtua lansia dan lain sebagainnya. ”jadi kita aktif tidak hanya saat 17 Agustusan saja,” cerita Taufan.
Sementara menurut Afrizon Tanjung Kasubdit Karang Taruna Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial, yang dimaksud kesejahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat baik materi, spritual dan sosial. Semua kebutuhan itu bisa dipenuhi lewat organisasi Karang Taruna di wilayah yang didiami sesorang. Hal ini karena kegiatan Karang Taruna berupa pembangunan ekonomi produktif di masyarakat, membangun dan mendidik jiwa kewirausahaan. ”Itu peranan Karang Taruna,” kata Afrizon.
Kementerian Sosial sebagai pembina fungsional turut membantu memberikan dana stimulan bagi Karang Taruna. ”Dana dikelola untuk bisa menghasilkan,” kata Afrizon. Pelaksanaan kegiataan juga turut didukung oleh Kementerian Terkait, sebut saja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Saat ini Karang Taruna tak hanya menangani persoalan klasik tapi juga kekiniaan. Menurut Ketua Umum Karang Taruna Taufan Eko Nugroho, Karang Taruna juga aktif membantu menurunkan angka penggangguran di Indonesia. Dengan memperkerjakan para pemuda di kegiatan sosial. Mulai dari menanam bakau hingga pengolahan sampah. Kegiatan yang juga bisa menghasilkan pundi-pundi materi. ”Di Riau pengolahan sampah bisa menghasilkan Rp 85 juta sebulan,” ungkap Taufan.
Memajukan Karang Taruna
Karang Taruna yang mantap ditandai dengan keberhasilan suatu daerah menyejahterakan masyarakatnya termasuk menyuburkan ekonominya. Hal ini karena pembangunan daerah yang sukses tak hanya dilakukan oleh pemimpin daerah tapi juga oleh warganya, dalam hal ini Karang Taruna. ”Gerakan pemuda bisa jadi tumpuan,” ujar Taufan, Ketua Umum Karang Taruna.
Bagi daerah yang belum sukses memajukan Karang Taruna akan diberikan pemantapan dan bimbingan. ”Akan ada sharing untuk daerah yang belum berhasil organisasi Karang Taruna-nya,” kata dia. Program-program Karang Taruna akan digenjot di setiap wilayah. Misalnya dengan program Tawira, Taruna Wirausaha. Dalam program ini para pemuda bisa menghasilkan pendapatan Rp 1 juta perbulan untuk selanjutnya satu atau dua tahun mendatang bisa merekrut pemuda lain agar bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi.
Pemasaran hasil produk Karang Taruna juga akan dibantu dengan pendirian marketing center. Pilot Project pusat pemasaran itu akan dilakukan di Yogyakarta. Bagian ini menjadi penting karena selama ini produk hasil  organisasi Karang Taruna sulit dipasarkan.
Sementara Kementerian Sosial bakal memantapkan keberadaan organisasi Karang Taruna di seluruh desa ataupun provinsi yang ada di Indonesia. ”Kita tidak ingin hanya Karang Taruna era 80-an saja yang berjaya, sekarang juga harus berjaya,” tambah Afrizon Tanjung, Kasubdit Karang Taruna Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial. Caranya dengan pemantapan kaderisasi melalui pendidikan dan pembinaan. Keanggotaan Karang Taruna akan berlaku otomatis bila seseorang yang berumur 13-45 tahun dan WNI.
Mendatang Karang Taruna diharapkan mampu mewakili generasi muda untuk membangun dan meningkatkan ekonomi masyarakat. ”Kebutuhan masyarakat bisa terjawab,” tutup Afrizon.

0 Comments:

Posting Komentar